MEDIAANTARA.COM, SAMARINDA – Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas Universitas Mulawarman (Unmul), Dr. Ir. Nataniel Dengen, M.Si, menegaskan pihaknya telah melakukan langkah preventif agar penyampaian aspirasi mahasiswa tetap terkendali dan tidak berujung pada tindakan anarkis.
Menurut Nataniel, sebelum puncak aksi 1 September, pihak universitas sudah memberikan pembekalan kepada mahasiswa agar tidak terprovokasi. Bahkan, usai aksi unjuk rasa Unmul bersama Kepolisian langsung mengambil langkah antisipatif.
“Kami berterima kasih kepada pihak Kepolisian yang sigap melakukan pencegahan. Secara keseluruhan kami juga sudah melakukan upaya pengendalian agar mahasiswa tidak bertindak di luar koridor hukum,” ujarnya.
Nataniel menambahkan, setelah dilakukan pendalaman, ditemukan adanya dugaan provokasi eksternal yang berpotensi memengaruhi mahasiswa.
Untuk itu, ia berharap ke depan kerja sama antara Unmul dan Polda Kaltim semakin diperkuat, terutama dalam hal deteksi dini potensi gangguan keamanan.
“Kami mengusulkan adanya forum diskusi terjadwal sebagai bentuk edukasi kepada mahasiswa. Selain itu, patroli siber juga bisa dikembangkan untuk mengidentifikasi potensi penyusupan sejak dini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nataniel menyampaikan bahwa Unmul memiliki sumber daya manusia (SDM) dan sistem teknologi yang dapat mendukung Polri dalam membangun mekanisme deteksi dan pencegahan.
Hal ini, menurutnya, sejalan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana perguruan tinggi juga berperan membantu pemerintah menjaga ketertiban masyarakat.
