MEDIAANTARA.COM, JAKARTA – Operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berujung pada penetapan Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Abdul Azis (ABZ) sebagai tersangka. Ia diduga menerima suap dalam proyek pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) di wilayahnya.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan bahwa dugaan suap ini mengarah pada pelanggaran sejumlah pasal dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. “Perbuatan ABZ masuk dalam kategori penerimaan gratifikasi sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf a atau b, Pasal 11, dan Pasal 12B UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” ujar Asep di Jakarta, Sabtu (8/8/2025) dini hari.
Sebelumnya, Abdul Azis sempat menepis kabar dirinya diamankan KPK. Bahkan ia masih mengikuti agenda Rakernas Partai Nasdem di Makassar pada Kamis (7/8/2025) bersama Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Namun, pada malam harinya, KPK mengumumkan telah menangkap tujuh orang di dua lokasi berbeda, yaitu Kendari dan Jakarta, yang terdiri dari aparatur sipil negara dan pihak swasta.
Setelah menghadiri acara partai tersebut, Abdul Azis dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan mendalam di Gedung Merah Putih KPK. Lembaga antikorupsi itu memastikan penyidikan akan dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur hukum.
